photo cls5_2.jpg  photo frd.jpg  photo ABE1.jpg

TIP CARA MENGATASI MOBIL DIESEL "SOLAR" MOGOK

Tip Mengatsi Mobil Diesel "SOLAR" Mogok, Salah satu penyebab utama mobil mogok yang kerap ditemui adalah mesin 'masuk angin'. Adapun penyebab mesin mbrebetadalah fuel injector yang tersumbat kotoran.


"Artinya ada angin yang mengisi ruang kosong pada nozzle injection. Nah, angin itulah yang menyebabkan tekanan injeksi lemah," ujar Dedi Fadilah, mekanik Dua Putra Motor, Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis, 7 Juli 2011.

Menurut Dedi, peranti injeksi pada mesin diesel membutuhkan tekanan yang jauh lebih besar ketimbang injektor di mobil mesin berbahan bakar bensin. Sementara, udara atau angin akan mengisi ruang kosong, termasuk pada nozzle injection.

Lantas apa saja penyebab angin bisa memenuhi ruang tersebut? Bagaimana cara mengatasinya? Berikut ini penjelasan Dedi.

1. Jangan biarkan tangki bahan bakar kosong

Sebagai langkah pencegahan, jangan pernah membiarkan tangki mobil Anda kosong. Perhatikan indikator bahan bakar yang ada di panel indikator pada dashboard mobil Anda. Bila telah menunjukkan seperempat atau bahkan setengah dari kapasitas tangki, sebaiknya segera mengisinya.

"Sebab, ruang kosong pada bahan bakar itu akan terisi oleh udara," kata Dedi.

Kondisi yang lebih gawat akan terjadi manakala Anda membiarkan tangki yang kosong itu hingga semalam. Sebab, mobil yang sehabis digunakan akan menyebabkan suhu panas atau hangat ada di seluruh bagian mobil. Tak terkecuali di tangki bahan bakar.

"Pada saat itulah udara yang ada di ruang peranti itu memuai. Nah, pada saat mobil berhenti dan udara dingin, udara itu akan bereaksi dan menghasilkan H2O atau air," jelas Dedi.

Embun atau air itu akan bercampur dengan Solar dan masuk pada injektor serta nozzle injection. Pada saat itulah mesin mobil semakin sulit dihidupkan. Jadi, kunci pencegahannya adalah disiplin mengisi bahan bakar.

Memang, pada mobil diesel keluaran terbaru yang telah dilengkapi peranti Electronic Fuel Injection (EFI) kemungkinan terjadi masalah seperti itu secara teori sangat kecil. "Tetapi, faktanya beberapa mobil mengalaminya," ujar Dedi.

Hanya, berkat teknologi itu pemilik mobil tak perlu repot melakukan pembuangan angin secara manual. Teknologi itu akan dengan sendiri melakukannya, tetapi bila terlalu sering maka peranti itu juga akan terpengaruh.

2. Perhatikan saluran pembuangan air atau water sedimenter

Penyebab lain mesin 'masuk angin' dan mesin mbrebet adalah banyak kandungan air dankotoran. Oleh karena itu, sangat disarankan membersihkan peranti itu saban mobil telah menempuh perjalanan 3.000-5.000 kilometer.

Caranya cukup mudah. Pertama, kendurkan baut saluran pembuangan yang letaknya di samping bagian bawah pompa sehingga air dan endapan kotoran keluar.

Kedua, tarik tuas pompa ke atas dan tekan berkali-kali seperti lazimnya memompa hingga isi water sedimenter habis. Kemudian putar tuas pompa ke arah berlawanan dengan arah putaran jarum jam.

Hal itu dimaksudkan untuk menguras sisa-sisa air dan kotoran. Bila air dan kotoran sudah benar-benar habis, putarlah tuas tersebut searah putaran jarum jam. Pastikan tuas terkunci kembali.

Bila air dan kotoran sudah habis dan pompa sudah dikembalikan pada posisi semula, lakukan hentakan suplai bahan bakar yang bebas dari angin dan embun dengan menekan bagian atas pompa. Untuk memastikan, hidupkan mesin mobil lalu injak pedal gas dalam-dalam dan lakukan beberapa kali.

3. Cermat saat mengganti komponen mobil

Faktor lain yang juga kerap memicu masuknya angin saat penggantian beberapa komponen, misalnya saat mengganti saringan Solar, nozzle injection, selang saluran bahan bakar, dan lain-lain. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk menggantinya secara cermat.

Sebagai langkah antisipasi dan bila Anda tidak yakin, sebaiknya bawa mobil ke bengkel khusus mobil diesel. Pasalnya, para mekanik yang memiliki keterampilan khusus memperbaiki mobil bermesin diesel akan paham terhadap kemungkinan seperti itu.

4. Cegah saringan solar kotor

Bila mobil tiba-tiba tersendat-sendat di perjalanan, kemungkinan besar adalah saringan Solar yang kotor. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk membersihkan peranti itu secara rutin. Bila mobil telah menempuh perjalanan 4.000-5.000 kilometer, sebaiknya diganti.

Selain itu, menguras tangki secara rutin, satu atau dua tahun sekali, merupakan cara yang bijak. Hal itu untuk mencegah menumpuknya kotoran pada tangki. Sebab, ada beberapa penyebab kotoran masuk ke tangki bahan bakar. Selain kemungkinan kualitas bahan bakar yang kurang bagus, juga disebabkan oleh bungker stasiun pengisian bahan bakar yang tidak steril dan lain-lain.

Sumber: http://www.tempo.co/read/news/2011/07/07/123345365/Cara-Mudah-Cegah-Mesin-Diesel-Mogok